Pernikahan dalam Islam bukan hanya sekadar ikatan antara dua insan, tetapi juga merupakan ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi.
Allah SWT menjadikan pernikahan sebagai bagian dari sunnah Rasulullah SAW dan sebagai sarana untuk menciptakan ketenangan, kasih sayang, serta keberkahan dalam hidup. Namun, untuk menjalani rumah tangga yang sesuai dengan syariat Islam, pasangan suami istri perlu memahami berbagai aspek penting dalam pernikahan Islami.
1. Memahami tujuan pernikahan dalam islam
Pernikahan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan biologis atau sosial, tetapi juga untuk:
- Mendapatkan Ridha Allah: Pernikahan adalah ibadah yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah.
- Menciptakan Ketenangan dan Kasih Sayang: Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman bahwa pernikahan memberikan “sakinah” (ketenangan), “mawaddah” (cinta), dan “rahmah” (kasih sayang).
- Melanjutkan Keturunan yang Saleh: Pasangan suami istri diharapkan dapat mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai Islam.
2. Syarat dan rukun pernikahan dalam islam
Agar sebuah pernikahan sah secara syariat, ada beberapa syarat dan rukun yang harus dipenuhi:
- Calon Suami dan Istri: Keduanya harus beragama Islam dan tidak memiliki halangan syar’i untuk menikah.
- Wali dari Pihak Perempuan: Wali yang sah dalam Islam, seperti ayah atau saudara laki-laki dari pihak perempuan.
- Dua Orang Saksi: Harus ada dua saksi laki-laki yang adil dalam akad nikah.
- Ijab dan Qabul: Pernyataan ijab (penyerahan) dari wali perempuan dan qabul (penerimaan) dari calon suami.
- Mahar: Hantaran dari suami kepada istri sebagai tanda keseriusan dalam pernikahan.
3. Hak dan kewajiban suami istri dalam islam
Dalam pernikahan Islami, baik suami maupun istri memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi:
Hak dan Kewajiban Suami
- Menjadi pemimpin keluarga yang adil dan bertanggung jawab.
- Memberikan nafkah lahir dan batin kepada istri dan anak-anaknya.
- Membimbing istri dan keluarga dalam hal agama dan moral.
- Bersikap lembut dan memperlakukan istri dengan baik.
Hak dan Kewajiban Istri
- Taat kepada suami dalam hal yang tidak bertentangan dengan syariat.
- Menjaga kehormatan dan keharmonisan rumah tangga.
- Mengelola rumah tangga dengan baik.
- Mendukung suami dalam kebaikan dan ibadah.
4. Cara menjalani rumah tangga yang islami
Untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah, beberapa langkah yang bisa diterapkan adalah:
- Menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai Pedoman: Dalam menghadapi setiap permasalahan, kembalilah kepada ajaran Islam.
- Menjalin Komunikasi yang Baik: Saling memahami dan menghindari perselisihan yang tidak perlu.
- Saling Menghormati dan Menghargai: Mengutamakan akhlak baik dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjalankan Ibadah Bersama: Seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa untuk keluarga.
- Mendidik Anak dengan Nilai Islam: Agar mereka tumbuh menjadi generasi yang saleh dan salehah.
5. Menghadapi ujian dalam pernikahan
Setiap rumah tangga pasti akan menghadapi ujian. Dalam Islam, suami dan istri dianjurkan untuk:
- Bersabar dan Tidak Mudah Marah: Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
- Saling Memaafkan: Tidak memperbesar masalah kecil dan berusaha mencari solusi.
- Berkonsultasi dengan Orang yang Lebih Berpengalaman: Bisa melalui keluarga, ulama, atau konsultan pernikahan Islami.
- Memperbanyak Doa dan Tawakal: Memohon pertolongan Allah dalam setiap permasalahan.
Menjalani pernikahan sesuai dengan syariat Islam bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga kunci kebahagiaan dan keberkahan dalam rumah tangga. Dengan memahami tujuan pernikahan, hak dan kewajiban pasangan, serta menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, suami dan istri dapat membangun rumah tangga yang harmonis dan diridhai oleh Allah SWT.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi pasangan yang ingin membangun rumah tangga Islami yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Aamiin.